Seminar “Tantangan Evaluasi Pembelajaran Gen Z”

 

pada 25 Juli 2024— Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menanggapi kebutuhan generasi muda yang terus berkembang, sebuah Seminar bertajuk “Tantangan Evaluasi Pembelajaran untuk Generasi Z” dengan pemateri Dr. Henry PraherdhionoS.Si. M.Pd. dari Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang telah sukses diselenggarakan. Acara ini dihadiri oleh pendidik, akademisi, dan praktisi pendidikan dari Fakultas Teknik dan dari Unit di Universitas Kadiri.

Seminar ini bertujuan untuk membahas dan menemukan solusi atas tantangan-tantangan yang dihadapi dalam mengevaluasi pembelajaran generasi Z, yang dikenal sebagai generasi digital native. Generasi ini memiliki cara belajar yang sangat berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, sehingga memerlukan pendekatan evaluasi yang lebih adaptif dan inovatif.

Pemateri, Dr. Henry PraherdhionoS.Si. M.Pd,  menjelaskan bahwa “Generasi Z tumbuh dalam era digital yang serba cepat, dan metode evaluasi tradisional seringkali tidak lagi efektif. Seminar ini merupakan langkah awal untuk mengidentifikasi strategi-strategi evaluasi yang sesuai dengan karakteristik unik mereka.”

Selama Seminar, peserta dibagi dalam beberapa sesi diskusi yang mendalam, mulai dari penggunaan teknologi dalam evaluasi hingga pentingnya pendekatan personalisasi dalam mengukur kemajuan siswa. Narasumber utama, Pemateri, Dr. Henry PraherdhionoS.Si. M.Pd, memaparkan pentingnya memahami bagaimana generasi Z mengakses informasi dan bagaimana hal ini mempengaruhi cara mereka belajar dan berinteraksi dengan materi pelajaran.

“Salah satu tantangan utama adalah menciptakan alat evaluasi yang tidak hanya mengukur kemampuan akademik, tetapi juga keterampilan digital dan kreativitas yang sangat penting bagi generasi ini,” kata Dr. Henry “Kami perlu memastikan bahwa evaluasi yang kita lakukan relevan dan mencerminkan kompetensi yang mereka butuhkan di dunia kerja masa depan.”

Selain itu, Seminar ini juga menyoroti keberhasilan beberapa institusi pendidikan yang telah menerapkan metode evaluasi inovatif, seperti penilaian berbasis proyek, gamifikasi, dan pembelajaran berbantuan teknologi. Peserta diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan belajar dari praktik terbaik yang telah diterapkan di berbagai belahan dunia.

Dalam penutupan acara, Dr. Henry menegaskan bahwa seminar ini adalah bagian dari komitmen berkelanjutan untuk memastikan bahwa pendidikan tetap relevan dan efektif. “Kami berharap bahwa hasil dari seminar ini akan membawa perubahan positif dalam cara kita mengevaluasi pembelajaran, serta mendorong pengembangan metode evaluasi yang lebih inklusif dan berbasis teknologi,” ujarnya.

Dengan berakhirnya Seminar ini, para peserta diharapkan dapat membawa pulang pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat diterapkan di lingkungan pendidikan mereka masing-masing, serta berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan bagi generasi Z di Indonesia.

Categories: Berita Umum