Dalam rangka memberikan wawasan terkini tentang perkembangan industri manufaktur yang berkelanjutan, Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kadiri menyelenggarakan kuliah tamu dengan tema “Transformasi Industri Manufaktur Menuju Bisnis Berkelanjutan dengan Pendekatan Lean-Green Manufacturing”. Kuliah tamu ini dihadiri oleh lebih dari 30 mahasiswa, dosen, serta para praktisi industri yang tertarik dengan isu keberlanjutan dan efisiensi dalam dunia manufaktur.
Acara yang digelar di Gedung A210 pada 23 Desember 2024 ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Dr. Sutrisno, seorang ahli dan praktisi senior dalam bidang Lean Manufacturing dan Green Manufacturing, yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam transformasi industri menuju praktik yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Transformasi Menuju Bisnis Berkelanjutan
Dalam pemaparannya, Dr. Sutrisno menjelaskan pentingnya transformasi dalam industri manufaktur untuk menjawab tantangan global, terutama terkait dengan isu keberlanjutan lingkungan dan efisiensi operasional. “Industri manufaktur saat ini harus beradaptasi dengan tuntutan yang semakin besar terkait dengan pengurangan dampak lingkungan, penggunaan sumber daya yang lebih efisien, dan peningkatan kualitas produk dengan biaya yang lebih rendah,” ujar Dr. Sutrisno.
Ia kemudian memperkenalkan konsep Lean Manufacturing yang bertujuan untuk mengurangi pemborosan (waste) dalam proses produksi, serta Green Manufacturing, yang fokus pada pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan melalui pengelolaan energi, air, dan material yang lebih efisien. Menurutnya, integrasi kedua pendekatan ini, yang dikenal sebagai Lean-Green Manufacturing, menjadi kunci untuk mewujudkan bisnis manufaktur yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga berkelanjutan.
Penerapan Lean-Green Manufacturing dalam Industri
Salah satu bagian penting dari kuliah tamu ini adalah pembahasan tentang bagaimana perusahaan dapat mengimplementasikan kedua pendekatan tersebut secara bersamaan. Dr. Sutrisno memberikan contoh kasus nyata dari beberapa perusahaan yang telah berhasil mengurangi pemborosan sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam. “Dengan mengadopsi prinsip Lean, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan dalam proses produksi. Sementara itu, pendekatan Green Manufacturing memungkinkan perusahaan untuk mengurangi emisi karbon, menghemat energi, dan mengoptimalkan penggunaan material,” tambahnya.
Beberapa contoh yang diberikan termasuk penerapan teknologi ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan dalam proses produksi, pengelolaan limbah secara efisien, serta desain produk yang mengutamakan keberlanjutan. Dr. Sutrisno juga menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam mendukung transformasi menuju industri yang lebih hijau dan lebih efisien.
Manfaat dan Tantangan dalam Implementasi
Pada sesi berikutnya, Dr. Sutrisno berbicara tentang manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan Lean-Green Manufacturing, seperti pengurangan biaya operasional, peningkatan produktivitas, dan peningkatan citra perusahaan di mata konsumen yang semakin peduli terhadap isu lingkungan. “Perusahaan yang berhasil mengintegrasikan kedua pendekatan ini tidak hanya dapat beroperasi lebih efisien, tetapi juga lebih siap menghadapi regulasi lingkungan yang semakin ketat di masa depan,” ujarnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa penerapan Lean-Green Manufacturing bukanlah tanpa tantangan. “Proses transformasi ini memerlukan komitmen jangka panjang, investasi dalam teknologi, serta perubahan budaya organisasi yang mendalam,” tambahnya. Ia mengajak para peserta untuk mempertimbangkan tantangan tersebut secara realistis, namun tetap optimistis bahwa manfaat jangka panjang dari keberlanjutan akan jauh lebih besar.
Diskusi dan Tanya Jawab
Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Para peserta antusias mengajukan berbagai pertanyaan mengenai implementasi konkret dari Lean-Green Manufacturing di industri lokal, serta peran teknologi digital dalam mendukung efisiensi dan keberlanjutan. Beberapa mahasiswa juga bertanya tentang peluang karir di bidang manufaktur berkelanjutan, yang dijawab dengan antusias oleh Dr. Sutrisno.
“Saya sangat terinspirasi dengan penjelasan mengenai penerapan Lean-Green Manufacturing. Di masa depan, saya berharap dapat berkontribusi dalam mengembangkan industri yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga ramah lingkungan,” kata salah satu peserta kuliah tamu, seorang mahasiswa jurusan Teknik Industri.
Harapan untuk Masa Depan
Kuliah tamu ini ditutup dengan harapan besar agar generasi muda, khususnya mahasiswa, dapat lebih memahami pentingnya keberlanjutan dalam dunia industri. Afiff Yudha T, MT, Moderator acara, mengatakan bahwa kuliah tamu ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang luas mengenai tantangan dan peluang dalam mengembangkan industri manufaktur yang berkelanjutan. “Kami berharap melalui kuliah tamu ini, para peserta dapat lebih siap menghadapi perkembangan industri yang semakin mengarah pada efisiensi dan keberlanjutan,” ujarnya.
Tentang Fakultas Teknik Universitas Kadiri
Fakultas Teknik Universitas Kadiri adalah lembaga pendidikan yang berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten di bidangnya, tetapi juga memiliki kesadaran yang tinggi terhadap isu-isu global, termasuk keberlanjutan dan inovasi teknologi. Universitas ini secara rutin menyelenggarakan kegiatan akademik yang melibatkan praktisi industri untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada mahasiswa mengenai tren dan tantangan dunia profesional.
—